Warning: Uninitialized string offset 0 in /home/imfarmindfarmasi.com/wp-includes/rest-api/endpoints/class-wp-rest-posts-controller.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /home/imfarmindfarmasi.com/wp-includes/rest-api/endpoints/class-wp-rest-posts-controller.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /home/imfarmindfarmasi.com/wp-includes/rest-api/endpoints/class-wp-rest-post-types-controller.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /home/imfarmindfarmasi.com/wp-includes/rest-api/endpoints/class-wp-rest-post-types-controller.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /home/imfarmindfarmasi.com/wp-includes/rest-api/endpoints/class-wp-rest-taxonomies-controller.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /home/imfarmindfarmasi.com/wp-includes/rest-api/endpoints/class-wp-rest-taxonomies-controller.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /home/imfarmindfarmasi.com/wp-includes/rest-api/endpoints/class-wp-rest-menu-items-controller.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /home/imfarmindfarmasi.com/wp-includes/rest-api/endpoints/class-wp-rest-menu-items-controller.php on line 1
METHYLPREDNISOLONE – Imfarmind

METHYLPREDNISOLONE

KOMPOSISI:
Tiap tablet mengandung:
Methylprednisolone ………………………….. 4 mg
Methylprednisolone ………………………….. 8 mg
Methylprednisolone …………………………. 16 mg

INDIKASI:
– Kelainan endokrin : insufisiensi adrenokortikal (hydrocortisone atau cortisone merupakan
pilihan pertama, kombinasi methylprednisolone dengan mineralokortikoid dapat
digunakan); adrenal hiperplasia kongenital; tiroid non – supuratif; hiperkalemia yang
berhubungan dengan penyakit kanker.
– Penyakit rheumatik : sebagai terapi tambahan dengan pemberian jangka pendek pada
arthritis sporiatik, arthritis rheumatoid, ankylosing spondilitis, bursitis akut dan subakut,
non spesifik tenosynovitis akut, gouty arthritis akut, osteoarthritis post – trauma, dan
epikondilitis.
– Penyakit kolagen : systemik lupus erimatosus, karditis rheumatik akut, dan sistemik
dermatomitosis (polymitosis).
– Penyakit kulit : pemphigus, bullous dermatitis herpetiformis, eritema multiforme yang
berat (Sindrom Stevens Johnson), eksfoliatif dermatitis, mikosis fungoides, psoriaris, dan
dermatitis seboroik.
– Alergi : seasonal atau perenial rhinitis alergi, penyakit serum, asma bronkhial, reaksi
hipersensitif terhadap obat, dermatitis kontak dan dermatitis atopik.
– Penyakit mata : corneal marginal alergi, herpes zooster opthalmikus, konjungtivitis alergi,
keratitis, chorioretinitis, neuritis optik, iritis, dan iridosiklitis.
– Penyakit pernafasan : sarkoidosis simptomatik, pulmonary tuberkulosis pulminan atau
desiminasi.
– Kelainan darah : idiopatik purpura trombositopenia, trombositopenia sekunder pada
orang dewasa, anemia hemolitik, eritoblastopenia, hipolastik anemia kongenital.
– Penyakit kanker (Neoplastic disease) : untuk terapi paliatif pada leukemia dan lympoma
pada orang dewasa, dan leukemia akut pada anak.
– Edema : menginduksi diuresis atau remisi proteinuria pada syndrom nefrotik.
– Gangguan saluran pencernaan : kolitis ulseratif dan regional enteritis.
– Sistem syaraf : eksaserbasi akut pada multipel sklerosis.
– Lain-lain : meningitis tuberkulosa.

ATURAN PAKAI:
Dosis awal bervariasi antara 4-48 mg/hari tergantung pada jenis dan beratnya penyakit, serta respon penderita. Bila telah diperoleh efek terapi yang memuaskan, dosis harus diturunkan sampai dosis efektif minimal untuk pemeliharaan.
Pada situasi klinik yang memerlukan methylprednisolone dosis tinggi termasuk multiple sklerosis: 160 mg/hari selama 1 minggu, dilanjutkan menjadi 64 mg/hari selama 1 bulan menunjukkan hasil yang efektif.
Jika selama periode terapi yang dianggap wajar respon terapi yang diharapkan tidak tercapai, hentikan pengobatan dan ganti dengan terapi yang sesuai. Setelah pemberian obat dalam jangka lama, penghentian obat sebaiknya dilakukan secara bertahap.
Pemberian obat secara ADT (Alternate-Day Therapy) : adalah rejimen dosis untuk 2 hari
diberikan langsung dalam 1 dosis tunggal pada pagi hari (obat diberikan tiap 2 hari
sekali). Tujuan dari terapi ini meningkatkan farmakologi pasien terhadap pemberian dosis
pengobatan jangka lama untuk mengurangi efek efek yang tidak diharapkan termasuk
supresi adrenal pituitari, keadaan, : “Cushingoid”, simptom penurunan kortikoid dan
supresi pertumbuhan pada anak.
Pada penderita usia lanjut : Pengobatan pada usia lanjut, khususnya dengan jangka
lama harus direncanakan terlebih dahulu, mengingat resiko yang besar dari efek
samping kortikosteroid pada usia lanjut, khususnya osteoporosis, diabetes, hipertensi,
rentan terhadap infeksi dan penipisan kulit.
Pada anak-anak : Dosis umum pada anak-anak harus didasarkan pada respon klinis
dengan kebijaksanaan dari dokter klinis. Pengobatan harus dibatasi pada dosis minimum
dengan periode yang pendek, jika memungkinkan, pengobatan harus diberikan dalam
dosis tunggal secara ADT.